Jukosmo
4 April 2025
JANGAN DATANG KE SINI!
Ada banyak hotel bintang lima di Jakarta dengan harga yang sama, ambil saja yang lain.
Kalau ada yang berminat saya akan tulis detailnya.
Kami check in larut malam setelah berkendara selama 12 jam. Kami menghabiskan waktu 20 menit untuk mendaftar (!!!!), kami sangat lelah, kami ingin segera memindahkan anak itu ke tempat tidur yang nyaman. Tapi tidak, dia berdiri di sana, mengobrak-abrik meja resepsionis. Ketika akhirnya dia memberi kami kuncinya, dia mengatakan tiga kali bahwa kami telah membayar sarapan untuk dua orang. Anak saya berumur tiga tahun, saya memasukkan data semua orang saat memesan, karena mereka menawarkan pembayaran untuk 2 orang, itu berarti anak tersebut gratis, seperti yang sering terjadi.
Tapi resepsionisnya kasih kita terminal yang di situ sudah dimasukin 1.500.000 IDR - misalnya, harus deposit, Anda dapat dua sarapan. Kami bilang tidak akan membayar deposit, tapi dia kembali mengingatkan kami tentang 2 sarapan, yang benar-benar membuatnya kesal.
Pagi harinya saat sarapan tak seorang pun berbicara sepatah kata pun kepada kami, dan kami melihat dalam peraturan bahwa mereka hanya mengenakan biaya untuk anak-anak di atas usia 5 tahun. Jadi apa itu? Apakah Anda ingin memeras uang dari kami? Ini semacam horor
Kami melanjutkan perjalanan, kami tiba di hotel di malam hari - kolam renang ditutup untuk pemeliharaan selama jam buka. Saya menelepon untuk mencari tahu kapan dibuka - datanglah besok, kata mereka. Keesokan harinya kolam renang masih ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan. Hasilnya, mereka membagikan cetakan yang menyatakan bahwa kolam renang akan diperbaiki hingga 3 April. Artinya, selama tiga malam menginap di sana, kami tidak berenang di kolam renang itu sekali pun. Tidak ada alternatif yang ditawarkan.
Maksudnya, kita sudah membayar jasanya, tetapi jasa itu tidak dilakukan, dan kita hanya bisa mengangkat bahu dan berkata "maaf". Ini bukan jawaban hotel bintang 5.
Masih ada beberapa momen yang tidak menyenangkan, tetapi ini adalah yang paling mencolok. Lima yang terburuk justru karena stafnya.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google